arti ghina

  • 2024-10-08 02:24:56 Source:arti ghina

    Browse(66)

arti ghina,ronaldinho nomor punggung,arti ghinaSukamara, CNN Indonesia--

SD Perdana Sukamara boleh berbangga diri karena sinarnya menyala di Kalimantan, meski berada di tengah kebun sawit PT Sampoerna Agro Tbk.

Berjarak 16 km dari titik nol Sukamara, sekolah dasar di Kalimantan Tengah ini bisa dijangkau dengan mobil atau motor sekitar 30 menit berkendara. Ketika sudah dekat, tampak papan nama berwarna biru dengan tulisan Sampoerna Agro di tepi jalan.

Ya, Anda memasuki kawasan kebun sawit milik Putera Sampoerna. Ia merupakan generasi ketiga pendiri perusahaan rokok HM Sampoerna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hiruk pikuk bisnis sawit ternyata tak menutup semangat menimba ilmu. Masih ada sebuah bangunan kokoh berdiri di tengah kebun sawit Sampoerna, itu merupakan SD Perdana Sukamara.

Kepala SD Perdana Sukamara Krisdiana mengatakan Sampoerna Agro menguasai lahan sawit tersebut sejak 1997. Empat tahun berselang, sekolah pun eksis, meski masih berada di bawah naungan human resource development(HRD) perusahaan.

Salah satu guru, Cut Maharani, ikut menceritakan kisah perjuangan SD Perdana Sukamara. Ia mengaku menjadi saksi sejarah transformasi sekolah dasar di tengah kebun sawit itu.

"Saya ke sini (SD Perdana Sukamara) dari 2011, dari saya lulus kuliah, hanya jeda satu bulan. Kebetulan orang tua saya kerja di sini (Sampoerna Agro), diminta bantu-bantu di sekolah," tutur Cut saat berbincang di SD Perdana Sukamara, Kalteng, Sabtu (22/6).

Lihat Juga :
Cara Cek NIK Sudah Padan dengan NPWP atau Belum

"Saya coba bantu di sini, alhamdulillah sampai hari ini bertahan. Dari yang kelasnya kayu, sampai akhirnya alhamdulillah sudah beton semua. Pada 2011 itu kelasnya masih kayu, papan tumpuk gitu, bahkan lantainya masih semen yang bolong-bolong," ungkapnya.

Krisdiana selaku kepala SD Perdana kemudian menyinggung sumbangsih Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam memajukan sekolah tersebut. Ia mengatakan kehadiran PSF yang membersamai SD Perdana sejak Februari 2022 langsung memuluskan jalan.

PSF langsung memberikan dua pelatihan kepada guru-guru SD Perdana, di mana dengan cepat mendatangkan efek positif. Hanya selang sebulan, sekolah yang dipimpin Krisdiana langsung terpilih sebagai Sekolah Penggerak yang merupakan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

"Sebelum ada pelatihan (dari PSF), kami jujur, SD Perdana itu tidak dikenal. SD Perdana ini benar-benar ya sudah (tak dikenal), bahkan ketika ada rapat atau pertemuan apa, kita benar-benar tersisihkan. Benar-benar tidak ada namanya," cerita Krisdiana.

Lihat Juga :
TAIPANJulia Koch, Wanita Terkaya Nomor 3 Dunia Berharta Rp1.080 T

"Jumlah SD di Sukamara itu ada 49, negeri, kok kenapa SD Perdana (sekolah swasta) yang lolos? Kami jadi satu-satunya yang lolos di Sekolah Penggerak kemarin dan yang pertama (di Sukamara), itu 2022 berbarengan dengan PSF masuk (membersamai SD Perdana)," jelasnya.

Dua tahun bergandengan bersama Putera Sampoerna Foundation, SD Perdana berkembang pesat. Sekolah ini sekarang berada dalam naungan Yayasan Perdana Medika Cemerlang.

Krisdiana menyebut jumlah muridnya mencapai 405 pada tahun ajaran 2022/2023. Bahkan, ia mengatakan anak yang berminat masuk ke SD ini membludak.

Pada akhirnya, sekolah mencoba membatasi agar maksimal dalam bimbingan 21 guru. Para tenaga pendidik itu diklaim hampir seluruhnya lulusan sarjana di bidang pendidikan.

Lihat Juga :
Erick Thohir Kenang Tanri Abeng: Berjasa Besar untuk Negeri

Ia merinci bahwa kelas kecil alias kelas 1 SD dan 2 SD, masing-masing hanya diisi 25 siswa. Sedangkan untuk kelas besar atau kelas 3 SD-6 SD bervariasi, bisa sampai 35 orang anak di setiap kelasnya.

Cut Maharani mengamini apa yang disampaikan sang kepala sekolah. Guru SD Perdana itu mengatakan siswa pendaftar di setiap tahun ajaran baru tak hanya anak karyawan Sampoerna Agro.

Bahkan, Cut menyebut ada anak-anak yang ingin menimba ilmu di SD Perdana berasal dari desa-desa lain sekitar kebun sawit.

"Ada yang di luar (anak) karyawan. Padahal, kami itu jujur ruangannya terbatas. Tapi, 'gak apa-apa bu jadi cadangan', anak karyawan banyak, itu tantangan dan dilema kami di situ," tuturnya.

Lihat Juga :
Anak Tommy Soeharto Akan Bangun Hotel Bintang 6 di Bali

"Gak ada biaya sekolah. Orang dari luar (selain anak karyawan Sampoerna Agro) juga tidak dipungut, kami pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kira-kira orang luar 5 persen (jumlah murid). Kalau yang dari luar kami lihat dulu jumlah ketersediaan bangku, kalau masih ada, kami terima," imbuh Cut.

Berbagai prestasi yang didapatkan SD Perdana membuktikan sinar sekolah tersebut makin menyala. Terangnya bahkan menyinari seluruh Sukamara, Kalimantan Tengah.

Ini juga sejalan dengan misi PSF yang hadir membantu SD Perdana Sukamara. Head of Implementation Putera Sampoerna Foundation Agastya Wahyudyatmika menyebut pihaknya serius mendukung eksistensi SD Perdana sebagai bagian dari upaya Lighthouse School Program (LSP).

"Filosofinya adalah kita ingin menjadikan SD Perdana seperti sekolah mercusuar yang bisa menerangi sekitarnya," katanya pada Media Briefing Berkarya dalam Keragaman Kreativitas Siswa Merdeka di Balai Pelatihan Guru, Sukamara, Kalteng, Kamis (20/6).

"Selama dua tahun terakhir, kawan-kawan di yayasan (Yayasan Perdana Medika Cemerlang) dan timnya Bu Kris (Kepala SD Perdana Sukamara Krisdiana) kita latih gurunya, kita latih tata kelola sekolahnya, manajemen sekolahnya, dan ekskulnya," jelas Agastya.

Bahkan, Agastya mengatakan ada sekitar 700 tenaga pendidik di Sukamara yang sudah mengikuti pelatihan sejak dua tahun belakangan.

Ia mengklaim angka tersebut sudah mencapai 50 persen populasi guru di Sukamara. Rinciannya, ada sekitar 56 pelatihan yang diberikan per tahun oleh PSF bersama tim SD Perdana Sukamara.

"Harapannya tidak lagi hanya satu sekolah saja yang maju, tapi harapannya adalah bisa membawa kemajuan untuk sekolah sekitar," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]





(skt/sfr)

Previous article:erek2 jengkol

Next article:mimpi telanjang bulat