halte 40 slot

halte 40 slot,erek erek rumah terbakar 3d,halte 40 slotJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut melarang menteri pertahanannya, Yoav Gallant, berkunjung ke Amerika Serikatmenyusul selisih paham antara keduanya yang kembali memanas.

Mengutip sejumlah pejabat, media Israel melaporkan Gallant berencana mengunjungi AS untuk bertemu mitranya, Menhan Lloyd Austin, guna mendiskusikan rencana respons Israel terhadap serangan ratusan rudal balistik dan hipersonik Iran pekan lalu.

Lihat Juga : Israel Gempur Ibu Kota Suriah, Timur Tengah Makin Chaos

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gallant dijadwalkan terbang ke Washington D.C Rabu (9/10) waktu setempat. Namun, Netanyahu melarangnya saat berbicara dengan Gallant pada Selasa malam waktu setempat.

Netanyahu mengatakan kunjungan menhannya ke AS itu tidak disetujui sampai ia berbicara terlebih dahulu dengan Presiden Joe Biden.

DikutipAl Jazeera, Netanyahu juga menyatakan bahwa kabinet keamanan harus memberikan persetujuan akhir terkait tanggapan yang direncanakan terhadap serangan Iran sebelum Gallant berangkat ke Negeri Paman Sam.

Lihat Juga : Pangeran MbS Yakinkan Saudi soal Kondisi Raja Salman usai Sakit Paru

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi pembatalan kunjungan Gallant tersebut. Pentagon mengatakan Washington berharap dapat menyambut Gallant di lain waktu.

Larangan Netanyahu ini memperlihatkan kembali keretakan internal kabinet Israel sejak agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina berlangsung pada Oktober 2023 lalu.

Media Israel beberapa kali melaporkan bahwa Netanyahu terus berselisih paham dengan sejumlah menteri keamanannya dalam menyikapi eskalasi di Timur Tengah terutama ancaman yang datang ke Israel.

Lihat Juga : Kabinet Israel Makin Kacau, Netanyahu Tuduh Menhan 'Ember' saat Rapat

Selisih paham Netanyahu dan Gallant saat ini pun berlangsung kala Israel menghadapi tekanan dan ancaman bertubi-tubi dari sejumlah milisi pro-Iran di Timur Tengah. 

Dalam beberapa hari terakhir, Israel terus menghadapi ratusan serangan rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon, Hamas di Jalur gaza, hingga Houthi di Yaman.

Di saat yang sama, Israel juga masih terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 lalu hingga baru-baru ini melancarkan invasi darat ke Lebanon.

Sementara itu, Iran juga mengultimatum akan melancarkan serangan lebih dahsyat lagi jika menerima gempuran balasan dari Tel Aviv.