erek erek pembunuh

erek erek pembunuh,spogoal.com football,erek erek pembunuhJakarta, CNN Indonesia--

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal kabar menyewa jasa konten kreator atau influencer di media sosial.

Kabar tersebut sebelumya diungkapkan oleh konten kreator Bima lewat akun TikToknya @awbimax.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengatakan pihaknya tidak pernah ada kontak atau tawaran kerja sama dengan Bima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nirwala mengakui pihaknya pernah bekerja sama dengan beberapa influencer lain terkait layanan kepabeanan dan cukai. Namun, Bea Cukai katanya tidak menyewa influencer sebagai buzzer.

"Kami tidak menggunakan jasa buzzer untuk mendiskreditkan opini masyarakat khususnya terkait apa yang tengah ramai diperbincangkan belakangan ini," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5).

Nirwala mengatakan kerja sama dengan influencer tersebut bertujuan memaksimalkan jangkauan publisitas dan menyederhanakan informasi agar dapat lebih mudah dipahami masyarakat secara praktis.

Selain menggandeng beberapa influencer, Bea Cukai katanya juga secara aktif memberikan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat.

Lihat Juga :
Bos Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk RKP 2025

"Layaknya organisasi lain yang memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan informasi yang kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut," ujarnya.

Influencer bernama Bima sebelumnya mengunggah tangkapan layar tawaran dari sebuah agensi untuk bekerjasama dengan Bea Cukai. Tawaran itu disebut bukan sebagai buzzer, tapi pandangan influencer terkait pengalaman mereka dengan Bea Cukai.

Bima kemudian mengatakan ia mematok bayaran sebesar Rp100 juta per video di TikTok.

Dalam video lainnya, Bima mengatakan agensi tersebut kemudian kembali menghubunginya dan meminta Bima menghapus unggahannya tersebut. Namun, Bima tidak mau.

"Karena nanti ini instansi bisa playing victimseolah-olah gue di sini nyebar hoax," kata Bima.

Agensi tersebut kemudian meminta maaf ke Bima terkait tawaran yang ditawarkan. Namun Bima mengatakan agensi maupun Bea Cukai tidak perlu meminta maaf.

Menurutnya, Bea Cukai sah-sah saja membuat kampanye di media sosial. Namun, ia tak mau jika diminta harus mengikuti keinginan Bea Cukai dalam memberikan pandangan terkait pelayanan instansi itu.

"Caranya salah, sudah jelas-jelas crisis-nya terjadi di instansi mereka sendiri. Lo mau gue reviewjujur beneran enggak mungkin, pasti lo mau gue di-scriptgitu," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)

Previous article:japan168 login

Next article:buku mimpi cicak