bostonslot

  • 2024-10-08 06:24:53 Source:bostonslot

    Browse(939)

bostonslot,united soloist 77,bostonslot

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia terpantau melemah pada hari ini, Senin (7/10/2024) setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tampak cukup kuat pada Jumat pekan lalu (4/10/2024). Harga emas juga diperkirakan akan mengalami banyak guncangan pekan ini karena data-data dari AS  mulai dari inflasi hingga risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas berakhir turun 0,14% ke angka US$2.652,24 per troy ons. Pekan lalu, harga emas melemah tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 0,4%. Selama sepekan, harga emas melemah 0,22%.

Sementara hari ini pukul 06:16 WIB, harga emas kembali terdepresiasi 0,05% ke angka US$2.650,93 per troy ons.

Harga emas turun mengalami penurunan setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan mengecewakan harapan akan pemotongan suku bunga yang agresif dari bank sentral AS (The Fed) bulan depan, yang mendorong penguatan dolar (DXY).

Dikutip dari The Daily Star, pertumbuhan lapangan kerja di AS meningkat pada bulan September dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, semakin meredakan tekanan pada The Fed untuk melakukan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan mereka pada awal November 2024.

"Emas terjatuh karena laporan pekerjaan yang kuat tampaknya akan mengunci pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan November," kata Tai Wong, seorang trader logam independen yang berbasis di New York.

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa sebesar 94,9% pelaku pasar berekspektasi terjadinya pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan bulan depan. Sementara 5,1% sisanya masih memperkirakan bahwa The Fed belum akan kembali menurunkan suku bunganya.

Hal ini membuat DXY melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu setelah data tersebut, membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.

Bakal Volatile Pekan Ini?

Harga emas diperkirakan akan sangat volatile pekan ini karena banyaknya rilis data ekonomi AS.  Pada Kamis pekan ini (10/10/2024), AS akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode September 2024.

Sebagai informasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2024 naik atau mengalami inflasi 0,2% secara bulanan (mtm) dan melandai menjadi 2,5% secara tahunan (yoy), dari 2,9% secara tahunan pada periode Juli. Hal ini menandai kenaikan tahunan terkecil sejak Februari 2021 dan menunjukkan bahwa inflasi sedang dalam perjalanan menuju target bank sentral AS (The Fed) sebesar 2%.

Sementara, IHK inti (tidak termasuk makanan dan energi) naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada Agustus, didorong oleh kenaikan tajam dalam harga layanan tempat tinggal dan transportasi.

Selain itu, masih di hari yang sama juga akan terdapat data klaim pengangguran awal hingga mingguan.
Berlanjut pada Kamis (10/10/2024), terdapat Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) atau yang biasa disebut FOMC Meeting Minutes, untuk membahas kebijakan moneter AS, sehingga para investor mendapatkan petunjuk mengenai hasil keputusan suku bunga di masa mendatang.

Inflasi dan risalah FOMC adalah beberapa data yang paling ditunggu pasar karena diharapkan bisa memberi petunjuk lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Previous article:rtp slot5000

Next article:maskapaitoto