aovplay

  • 2024-10-08 03:55:04 Source:aovplay

    Browse(681)

aovplay,jeeptoto slot,aovplayJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berselisih dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat rapat kabinet keamanan hingga walk out atau keluar dari ruang rapat pada Sabtu (13/1).

Cekcok antara Netanyahu dan Gallant ini berlangsung kala kabinet Israel dilaporkan kian terpecah dalam menangani agresi Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina yang masih berlangsung brutal sejak 7 Oktober ini.

Netanyahu dan Gallant dilaporkan bertikai lantaran sang Menhan Israel tak diizinkan membawa sejumlah penasihat dan asistennya, termasuk kepala staf Kemhan, saat rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip The Times of Israel,ketika Gallant tiba di kamp militer Kirya Tel Aviv tempat rapat berlangsung, pejabat kantor Netanyahu memberi tahunya bahwa kepala staf kementeriannya, Shachar Katz, tidak bisa masuk mengikuti rapat.

Padahal, menurut media lokal Yetdan Channel 13, Netanyahu memboyong sekitar lima pejabat mendampinginya saat rapat.

Beberapa sumber mengatakan informasi soal siapa yang boleh mengikuti rapat sudah disebarkan melalui memo sebelum rapat. Namun, Gallant disebut telat hadir sehingga tampaknya tak mengetahui informasi tersebut.

Menurut laporan, Gallant hanya boleh membawa sekretaris militer Israel dalam rapat tersebut.

Lihat Juga :
Profil Frederik X, Raja Baru Denmark yang Dikenal 'Membumi'

Gallant pun dilaporkan naik pitam atas larangan tersebut dan terjadilah pertengkaran. Dalam argumen tersebut, Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi menyindir Gallant bahwa dirinya santai saja tidak membawa pejabat pendamping dalam rapat.

Mendengar sindiran itu, Gallant pun membalas: "Anda lupa bahwa Anda sendiri hanya seorang ajudan."

Sekretaris militer Gallant, Birgadir Jenderal Guy Markizano, disebut boleh mengikuti rapat namun sang Menhan tak menerima kondisi tersebut.

"Berhenti mengganggu pekerjaan saya," kata Gallant kepada Netanyahu dan Hanegbi seraya meninggalkan ruang rapat dengan amarah seperti dikutip Times of Israel.

DilansirJerusalem Post, pada sesi kedua rapat, Gallant hadir tetap tanpa pendamping.

Sumber yang di dekat dengan Gallant mengatakan kepada Maarivbahwa Netanyahu membawa lima penasihat dan ajudannya dalam rapat sesi dua tersebut meski ada larangan membawa pendamping.

Lihat Juga :
Rapat Kabinet Israel soal Gaza Panas, Menteri-Militer Saling Teriak

"Kepala Staf Kementerian Pertahanan dan Sekretaris Militer bukanlah barang mewah, mereka adalah lembaga eksekutif yang penting dalam menyampaikan instruksi kepada kementerian dan tentara," kata sumber itu mengutip Gallant dalam rapat.

Menurut sumber tersebut, larangan tersebut merupakan kelanjutan dari respons Gallant sebelumnya, termasuk soal larangan Gallant bertemu dengan pimpinan badan intelijen Shin Bet dan Mossad.

Sumber tersebut menambahkan perselisihan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam rapat kabinet.

Sementara itu, sumber dekat Netanyahu menganggap perselisihan ini "hanya politik" seperti biasa.

Situasi kabinet semakin tegang menyusul perselisihan antara Netanyahu dan Gallant yang kian kentara sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza berlangsung.

Lihat Juga :
PM Netanyahu Terancam 'Ditikam' Partai Sendiri, Bisa Segera Tumbang

Beberapa orang dalam pemerintah Israel menuturkan memang banyak terjadi perselisihan pendapat dalam kabinet soal penangan operasi militer mereka tersebut.

Gallant dan Netanyahu juga berselisih pada Maret lalu ketika sang Menhan mengkritik dan memperingatkan dampak reformasi hukum peradilan yang baru diterapkan Israel. Netanyahu menanggapi kritikan itu dengan mengumumkan bahwa dia akan memecat Gallant.

Namun, akibat protes besar-besaran meletus terhadap keputusan Netanyahu tersebut, sang PM akhirnya membekukan keputusan tersebut dan urung memecat Gallant.

Pilihan Redaksi
  • Biden Tolak Dukung Taiwan Merdeka
  • Seluruh Sipir & Pegawai Penjara Ekuador yang Disandera Napi Kini Bebas
  • Kemlu Soal Pemilu Taiwan: Indonesia Hormati Kebijakan Satu China

Perselisihan ini pun memicu reaksi dari partai berkuasa pimpinan Netanyahu. Salah satu politikus senior Likud, Tally Gotliv, mengkritik Netanyahu.

"Bagaimana Anda bisa mempercayai kabinet terbatas yang berperilaku seperti anak-anak di taman kanak-kanak? Apakah kita seharusnya lebih mempercayai kehadiran Tzachi Hanegbi daripada menteri pertahanan?" ucap Gotliv di akun X-nya.

"Bukankah ada orang dewasa yang bertanggung jawab yang akan menyerukan rakyat untuk memerintah? Ya ampun, Anda sedang mengatur perang. Menteri pertahanan tidak bisa masuk dengan asistennya yang bertindak sebagai tangan kanannya??" paparnya menambahkan.

(rds/rds)

Previous article:erek-erek 62

Next article:sate erek erek