bgi bola 1

bgi bola 1,erek erek 23 2d,bgi bola 1Jakarta, CNN Indonesia--

Otoritas kesehatan kelompok Houthi mengungkapkan terdapat enam orang yang tewas akibat serangan udara Israeldi kota pelabuhan Hodeida, Yaman, yang terjadi pada Sabtu (20/7) lalu.

Serangan rudal-rudal Israel langsung ke Yaman untuk pertama kalinya dilancarkan Israel menargetkan markas dan fasilitas vital kelompok bersenjata Houthi di negara itu.

Selain korban jiwa, serangan itu juga menyebabkan setidaknya 83 orang mengalami luka-luka. Banyak di antara mereka mengalami luka bakar serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel melancarkan serangan udara ke depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (20/7). Serangan udara di Hodeidah memicu kebakaran besar dan pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Aksi tersebut merupakan balas dendam Israel usai Houthi menyerang Tel Aviv dengan drone tak berawak sehari sebelumnya. Serangan tersebut menyebabkan satu warga Israel tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

Sementara itu, Israel juga telah membenarkan bahwa militernya menjadi dalang di balik serangan ke Hodeida, Yaman.

[Gambas:Video CNN]

Hal tersebut, kata Mohammed Abdulsalam selaku juru bicara Houthi, membuat kelompoknya bakal terus menyerang Israel.

Abdulsalam mengatakan "tidak akan ada garis merah" dalam tanggapan Houthi terhadap Israel.

"Seluruh institusi yang sensitif dengan segala tingkatannya akan menjadi sasaran kami," kata dia, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (21/7).

Lihat Juga : Adakah Dampak Putusan ICJ soal Pendudukan Ilegal Israel di Palestina?

Selain itu, sejumlah sirene peringatan di penjuru kota Eilat yang berada di selatan Israel sempat meraung setelah militer Israel mencegat rudal yang diyakini ditembakkan oleh Houthi.

Sirene peringatan ini berbunyi kala aksi saling serang antara militer Israel dan Houthi makin sengit dalam beberapa waktu terakhir.

Melalui pernyataan di X, radio resmi IDF atau militer Israel mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah rudal yang terbang dari Yaman menggunakan sistem pertahanan rudal Arrow 3.

Serbuan rudal ini datang tak lama setelah Israel menggempur kota Hodeidah sebagai salah satu wilayah strategis Houthi yang sampai saat ini masih menguasai negara tersebut.