dprtoto login

dprtoto login,mpo700 login,dprtoto login

Jakarta, CNBC Indonesia- Siapa sangka, pengusaha yang dulunya sukses karena merantau dari kampung halaman ke Jakarta kini harus berjuang bangkit menghadapi badai ekonomi yang merusak keuangannya. Dia pun harus merelakan aset pribadinya demi membayar pesangon para karyawannya sendiri.

Adalah Ikhlas Syarief, pengusaha fashion pria asal Sumatera Barat yang sempat sukses lewat bisnis pakaian dan biro jasa. Sebagai pengusaha, Ikhlas memiliki enam toko yang tersebar di mal-mal Tangerang dan 16 karyawan.Namun siapa sangka, Pandemi Covid-19 ternyata membuat bisnis yang digelutinya menjadi berantakan.

Dulu, Ikhlas tak hanya sukses dalam berbisnis. Dirinya pun rutin menabung dan berinvestasi, namun karena hantaman Covid-19 dirinya terpaksa kehilangan aset-aset investasinya, salah satunya adalah emas.

Ikhlas mencoba untuk bertahan, namun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah tentu memberikan dampak serius pada bisnisnya. Belum lagi, Ikhlas tetap harus membayar uang sewa lokasi untuk toko-tokonya.

Karena tak ada pemasukan, Ikhlas harus merelakan lima dari enam tokonya. Tak hanya itu, mobil dan rumah pun terpaksa dijual untuk membayar pesangon para karyawan.

Saat ini, Ikhlas masih memiliki utang KPR yang ternyata belum lunas dan utang dari supplier produk fashion.

Ikhlas mengatakan, dulu sangat mungkin bagi para pedagang untuk mengembalikan barang-barang milik supplier. Namun saat ini, supplier tampaknya enggan melakukan hal tersebut lantaran barang-barang fashion yang mereka titipkan tidak akan laku terjual lantaran modelnya sudah ketinggalan zaman.

Sempat buka bisnis lain tapi gagal

Untuk menghadapi badai ekonomi ini, Ikhlas akhirnya memutuskan untuk membuka usaha lain yaitu menjual makanan berupa rendang bakso. Namun usaha itu gagal, Ikhlas mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan.

Dia pun melakukan rebranding terhadap usaha fashion di satu-satunya tokonya yang masih berdiri, dengan membuat nama produk dan logo baru.

Saat tabungannya terkuras habis, satu-satunya sumber pendapatan Ikhlas hanya berasal dari toko yang baru direbranding tersebut. Uang itupun digunakan untuk menyambung hidup dan membiayai pendidikan anaknya.

"Tabungan ya enggak ada, semua keuntungan itu kita pakai buat biaya hidup sehari-hari. Karyawan sekarang tinggal satu, dia ikut merintis usaha saya, dulu saya gaji dia UMR tapi sekarang saya hanya bisa biayai untuk kebutuhan sehari-harinya," ujar Ikhlas dalam CNBC Indonesia Investime (23/9/2024).

Seperti diketahui, Ikhlas memiliki empat orang anak. Dua sudah bekerja, satu masih kuliah (semester V), dan yang terakhir masih menuntut ilmu di pesantren. Dia pun mengatakan bahwa pendidikan anak merupakan suatu pengeluaran wajib yang harus ditanggung oleh orangtua karena hal tersebut akan sangat bergantung pada masa depan anak.

"Saya janji ke anak saya, kamu harus selesaikan pendidikan walaupun baju di badan saya harus saya jual. Apapun akan saya lakukan (demi pendidikan anak) yang penting semua sekolah," lanjut Ikhlas.

Tak hanya itu, untuk bertahan hidup Ikhlas harus memotong biaya makan dan biaya hidup lainnya. Hal itu dia lakukan demi bisa bertahan sekaligus membayar uang sekolah serta cicilan utang.

"Misalnya, kalau seminggu makan daging ayam berapa kali, nah ini kita kurangi. Saya gak mau pinjam uang lagi, sudah cukup semuanya," tegasnya.

Baca:
Kisah Juragan dengan Usaha Tahan Krisis Tapi Sekarang Terlilit Utang

Mencoba bisnis kos-kosan

Tak mau bergantung hanya dengan satu bisnis saja, Ikhlas akhirnya mencoba peruntungan lain dengan membuka kos-kosan di dekat salah satu kampus kawasan Tangerang. Kos-kosan tersebut baru saja selesai direnovasi, dan saat ini Ikhlas cukup aktif memasarkan kos-kosannya ke kenalannya.

Ikhlas sendiri mengatakan kalau target pasar dari kos-kosan yang didirikan olehnya adalah karyawan serta pelajar mahasiswa yang membutuhkan hunian sewaan dekat kampus.

Adapun utang yang kini masih belum lunas adalah utang KPR dari pembelian rumah ini. Meski demikian, Ikhlas mengaku dirinya tetap bisa membayar cicilan utang tersebut.


(aak/aak) Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara PNM Perkuat Kualitas Pembiayaan & Tekan Kredit Macet

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Awas! Ini 5 Kesalahan Finansial Para Fresh Graduate yang Bikin Miskin

Previous article:angkot 777

Next article:kencangslot