live chat bola168

live chat bola168,0 no togel,live chat bola168Depok, CNN Indonesia--

Jajaran Dinas Pendidikan Depokmendatangi Wensen School usai viral dugaan penganiayaanterhadap seorang anak berusia dua tahun saat dititipkan di tempat tersebut.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno mengatakan kedatangannya untuk meminta klarifikasi dan keterangan dari pihak Wensen School soal dugaan penganiayaan.

Lihat Juga :
Mulai Panik, Orang Tua Mau Keluarkan Anak dari Daycare Wensen School

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan pemilik Wensen School bernama Meita. Namun, saat mendatangi tempat itu, Disdik tidak bertemu dengan siapapun lantaran Wensen School dalam kondisi tutup.

"Saya ingin klarifikasi sebenarnya kaitannya kejadian yang ada di media dan ditayangan CCTV kepada langsung yang melakukan kekerasan tersebut," ujarnya.

Lihat Juga :
Viral Balita Dianiaya, Daycare di Depok Tutup dan Copot Baliho

Saat disinggung soal izin, ia mengatakan Wensen School memiliki izin sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sutarno mengaku masih mengecek apakah Wensen School juga memiliki izin sebagai daycare.

"Saya belum menemukan rekomendasi dari dinas pendidikan terkait dengan itu (daycare), tapi akan saya cek kembali ya, karena yang terdata di kami rekomendasi yang diberikan untuk diterbitkan izin PAUD atau izin satuan pendidikan ada sebagaimana yang tertera di belakang,"katanya.

Sebelumnya, balita berusia dua tahun diduga ditendang, dipukul, hingga ditusuk di sebuah daycare di Depok Jawa Barat. Apa yang dialami balita tersebut berdasarkan penuturan sang ibu, RD.

RD mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lalu setelah mendapat laporan dari guru di sekolah.

Mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, ia mendapati fakta bahwa pada Senin (21/7) anaknya telah menjadi korban aksi kekerasan.

Lihat Juga :
Viral Balita Dianiaya di Daycare Depok, Diduga Ditendang dan Ditusuk

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," ujarnya.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," imbuhnya.

Selanjutnya, RD berusaha meminta konfirmasi dari pihak daycare atas kejadian yang menimpa anaknya. Namun, pihak daycare membantah.

(yoa/pmg)