portal ahm

portal ahm,buku mimpi laba laba,portal ahm

Jakarta, CNBC Indonesia- Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor macet parah pada Sabtu (15/9/2024) siang, saat para wisatawan sedang berlibur long weekenddalam rangka libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Para pengguna jalan bahkan terjebak berjam-jam di kawasan tersebut. Bahkan, kemacetan parah di Puncak, Bogor pada long weekendkemarin menelan satu korban jiwa akibat kelelahan dengan kemacetan di Puncak.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan penyebab penyebab puncak macet parah adalah peningkatan drastis volume kendaraan di jalur Puncak. Faktor paling besar adalah lonjakan volume sepeda motor.

Jumlah kendaraan yang memasuki Puncak selama akhir pekan panjang diperkirakan mencapai 150.000 unit kendaraan atau jauh dari kapasitas jalan sebesar 70.000 kendaraan.

Di media sosial X, Puncak menjadi trending topic. Dalam video yang dibagikan di X, tampak kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali dengan sepeda motor dan mobil saling menumpuk dan terkunci karena hendak menuju arah yang berlawanan.

Baca: Polisi Ungkap Penyebab Puncak Bogor Macet Parah, Motor Melambung

 

Kondisi jalur Puncak makin parah karena perilaku pengguna jalan yang tidak sabar. Rio menyebut banyak pengendara sepeda motor yang melambung atau melawan arah sehingga arus kendaraan yang seharusnya satu arah, tersendat hingga mengunci.

"Iya, motor pada melambung melawan arah sehingga lalu lintas terkunci," katanya. Lalu lintas terkunci di Gunung Mas mengakibatkan kemacetan mengekor panjang sampai ke Gadog.

Untuk mengurai kemacetan tersebut, polisi menutup lalu lintas ke Puncak sejak Senin pagi. Lalu lintas dari arah Jakarta yang ke Puncak ditutup sejak pukul 06.00 WIB Senin pagi hingga beberapa jam kemudian polisi terpaksa memberlakukan satu arah (one way) ke bawah untuk mengurai kepadatan.

"Jadi untuk yang ke Puncak hari ini kita tutup, jadi kami sarankan untuk tidak ke Puncak. Silakan cari tempat wisata alternatif lain. Pagi ini kita one wayke bawah untuk menguras lalin yang ke bawah," imbuh Ari.

Ini Daftar Kemacetan 'Horor' di Dunia

Kemacetan di Puncak Bogor kemarin menambah daftar kelam kemacetan parah di Indonesia. Meski sudah ada beberapa kejadian di daerah lain di Indonesia, tetapi yang masih menjadi kemacetan ter-hororyakni kejadian Brebes Exit (Brexit) pada arus mudik Idul Fitri tahun 2016 silam.

Jika di Indonesia ada peristiwa cukup kelam yakni kemacetan Brexit 2016, lalu bagaimana di dunia? Berikut daftarnya.

1. Paris, Prancis (1980)

Prancis menjadi salah satu negara yang pernah mencetak rekor kemacetan terparah di dunia. Peristiwa ini terjadi pada 16 Februari 1980 dari Lyon ke Paris.

Dilansir dari berbagai sumber, penyebab kemacetan ini dipicu cuaca buruk yang terjadi secara mendadak. Warga yang berencana melakukan liburan ski di Lyon, secara berbondong-bondong pulang ke Kota Paris.

Melonjaknya kendaraan yang melaju menciptakan kemacetan yang membentang hingga 109 mil atau sekitar 175 kilometer.

Saking parahnya, kemacetan ini masuk rekor dunia (Guinness World Records) sebagai salah satu kemacetan terparah dan terpanjang di dunia.

2. Perbatasan Jerman Barat dan Timur (1990)

Jerman juga pernah mengalami kemacetan terparah yang terjadi pada 12 April 1990. Dilansir dari berbagai sumber, ada sekitar 18 juta mobil terjebak macet di kawasan perbatasan Jerman Timur dan Barat yang membentang hingga sejauh 30 mil atau 48 kilometer.

Normalnya, jumlah kendaraan yang melintasi jalanan tersebut hanya 500.000 setiap harinya. Faktor penyebab kemacetan ini terjadi karena banyak alasan, tapi banyak yang menduga kemacetan ini terjadi hasil dari peristiwa Tembok Berlin runtuh yang terjadi pada 9 November 1989.

Momen penyatuan kembali Jerman Timur dan Barat, serta libur paskah, membuat banyak warga melakukan perjalanan untuk bertemu dengan sanak saudara di bagian negara yang sempat dilarang dikunjungi.

3. Tokyo, Jepang (1990)

Siapa sangka salah satu kota tersibuk di dunia yang kini sistem transportasi umumnya lebih baik pernah mengalami catatan kemacetan terparah di dunia. Ini terjadi pada 12 Agustus 1990.

Kala itu ada lebih dari 15.000 mobil terlibat dalam kemacetan lalu lintas saat liburan musim panas. Orang Jepang pada umumnya memang berlibur pada 10-19 Agustus untuk memperingati "O-bon," atau Festival Orang Mati.

Ini adalah sebuah tradisi ketika keluarga berkumpul untuk menghormati leluhur mereka.

Tapi di waktu yang bersamaan, topan Winona menerjang daerah tersebut hingga membuat kemacetan sepanjang 84 mil atau sekitar 135 kilometer.

4. Houston, Amerika Serikat (2005)

Pada 22 September 2005, terjadi sebuah badai Rita yang mendekati Kota Houston. Badai tersebut membuat penduduk berbondong-bondong mengevakuasi diri.

Badai itu menyebabkan 2,5 juta warga yang panik membuat kemacetan sepanjang 100 mil atau sekitar 160 kilometer, menurut The New York Times.

Kemacetan ini berlangsung selama 48 jam hingga membuat banyak pengemudi kehabisan bahan bakar.

5. Beijing, China (2010)

Kemacetan terparah di dunia yang sempat viral pada masanya adalah kemacetan yang terjadi di Beijing, China, pada Agustus 2010, di mana kemacetan ini dikabarkan terjadi selama 12 hari.

Kendaraan yang terjebak dalam kemacetan di Jalan Tol Beijing-Tibet ini hanya bergerak dengan kecepatan 2 mil (3,2 kilometer per harinya).

Penyebab utama kemacetan ini adalah truk-truk yang membawa perlengkapan konstruksi yang menutupi pintu keluar.

Akibatnya, kemacetan terjadi hingga membentang sepanjang 62 mil atau sekitar 99,7 kilometer.

6. Chicago, Amerika Serikat (2011)

Kemacetan yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat pada 1 Februari 2011 ini, tidak hanya menjadi yang terparah, tetapi juga menjadi peristiwa kemacetan terburuk sepanjang masa.

Pasalnya, ribuan pengemudi terpaksa terjebak dalam kemacetan saat badai salju dan suhu dingin.

Saking tebalnya salju yang menutupi jalan dan menimbun mobil, para pengendara dan penumpang lainnya terpaksa meninggalkan kendaraannya.

Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa yang menjebak ratusan mobil dan bus tersebut, berlangsung selama 12 jam 45 menit.

7. Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit), Jawa Tengah, Indonesia (2016)

Pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 2016, pemerintah RI resmi membuka tol baru yakni Tol Pejagan-Brebes, di mana tol ini berakhir di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah. Sejatinya, tol ini merupakan bagian dari Tol Pejagan-Pemalang. Namun, operasionalnya saat itu baru mencapai Brebes.

Saat tol baru dibuka, antusias masyarakat terbilang tinggi. Apalagi saat itu merupakan arus mudik. Namun sayangnya, pembukaan tol ini justru menjadi peristiwa yang memilukan hingga kini. Peristiwa ini dikenal sebagai Brexit atau Brebes Exit.

Sebutan Brexit sendiri sejatinya merupakan istilah bagi negara Inggris yang ingin melepas dari Eropa, alias kepanjangan dari British Exit.

Foto: Kemacetan di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, 2016 (Dok. detikcom) Kemacetan di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, 2016 (Dok. detikcom)

 

Tetapi, fenomena Brexit yang sebenarnya cukup dekat dengan tragedi mudik paling memilukan di Indonesia tersebut, sehingga banyak orang yang kemudian memberikan istilah tragedi tersebut menjadi Brexit.

Pada 3-5 Juli merupakan puncak arus mudik di tahun 2016. Ada jutaan orang dari daerah Jabodetabek yang pergi ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Akibat belum siapnya infrastruktur di Gerbang Tol Brebes Timur, kemacetan parah pun terjadi. Bahkan kemacetan ini berlangsung selama tiga hari. Karena gerbang tol yang dibuka hanya sedikit dan volume kendaraan membludak, menyebabkan kendaraan yang akan melalui gerbang tol tersebut pun menumpuk.

Parahnya lagi, tak lama setelah pintu tol ada persimpangan yang mempertemukan arus kendaraan yang datang dari arah Cirebon lewat Pantura. Alhasil, pertemuan dua arus itu menimbulkan kemacetan hebat. Jalan tak bisa menampung volume kendaraan.

Panjang kemacetan di jalur Pantura lebih dari 20 km. Sedangkan kemacetan yang terjadi di jalan tol terbentang sepanjang 25 km, yang mengular mulai dari Gerbang Tol Brebes Timur hingga kawasan Kanci, Cirebon.

Tercatat ada 17 orang tewas dalam kemacetan ini dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit. Penyebab korban meninggal dunia bermacam-macam, mulai akibat serangan jantung, keracunan karbon dioksida, hingga kelelahan.

Setelah dua hari dua malam, kemacetan akhirnya terurai juga. Ini usai petugas kepolisian memberlakukan one way di Pantura.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">