samurai68

  • 2024-10-09 02:45:49 Source:samurai68

    Browse(759)

samurai68,best spinner indonesia gratis,samurai68

BANYAKmaterial atap yang bisa digunakan untuk rumah. Namun, tak semuanya baik untuk kesehatan. Rupanya, atap asbes dinilai dapat meningkatkan risiko kanker paru untuk para penghuninya, loh. Hal itu disampaikan Ketua Tim Pokja Onkologi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Sita Laksmi Andriani Ph.D Sp.P (K).

Sita mengatakan, penggunaan asbes pada rumah meningkatkan risiko kanker paru lantaran sifat karsinogenik bahan bangunan tersebut.

"Asbes memiliki kandungan karsinogen yang tinggi selain rokok. Paparan karsinogen dari asbes dapat menimbulkan radang dan memicu kanker," jelas Sita, Rabu (23/8), seperti diberitakan ANTARA.

Berdasarkan penelitian International Agency for Research of Cancer (IARC), bahan asbes memiliki sifat karsinogenik. Sehingga, mempercepat radang dan proses pembentukan kanker.

Sita menambahkan, asbes yang juga termasuk sebagai bahan silika seharusnya dilarang untuk pembuatan rumah. Supaya menghindari faktor risiko kanker paru bagi penghuninya.

Baca Juga: 10.288 Unit RTLH Menunggu Perbaikan, Usulkan Anggaran Bedah Rumah untuk Tahun Depan

"Di luar negeri, asbes sudah dilarang tapi di Indonesia belum,'' sebutnya. ''Di samping itu, pembongkaran dan renovasi bahan bangunan asbes juga tidak boleh sembarangan," imbuhnya.

Sita berpesan, jika memiliki faktor risiko tersebut, masyarakat disarankan melakukan skrining secara dini untuk meningkatkan angka ketahanan hidup sampai lima tahun.

Baca Juga: Perbaiki Mutu Hidup Warganya, Pemkot Rehab 100 RTLH dan Perbaiki 60 Jamban

"Kalau ketemu kanker paru stadium dini, angka ketahanan hidupnya akan lama atau angka tahan hidup sampai lima tahun. Sedini mungkin deteksi kanker paru akan meningkatkan angka bertahan hidup," kata Sita.

Skrining atau deteksi dini kanker paru dapat menekan angka pembiayaan yang jauh lebih rendah dibanding stadium 3 atau 4. Hal ini tidak hanya berdampak untuk pasien tapi juga keluarga sebagai care giver.

Terlebih saat ini, sudah banyak perawatan kanker paru yang dapat di temui di fasilitas kesehatan dan sudah termasuk dalam pembiayaan BPJS.

Skrining dengan Low Dose Compute Tomography (LDCT) dapat mempermudah pelayanan kesehatan mendiagnosis kanker paru. Adapun deteksi menggunakan LDCT dapat ditemukan di rumah sakit tipe C. Jika terdapat nodul kanker paru akan dilanjutkan dengan diagnosa. (antara/naz)

Previous article:link raffi ahmad

Next article:sgp49 paito