kanu helmiawan
-
2024-10-08 05:50:51 Source:kanu helmiawan
Browse(573)
kanu helmiawan,pertandingan rennes,kanu helmiawan Jakarta, CNBC Indonesia- Industri tekstil di Indonesia tampaknya sedang tidak baik-baik saja, di mana satu persatu pabrik tekstil di Indonesia pun sudah dinyatakan pailit bahkan ada beberapa yang sudah bangkrut. Banyak pabrik lokal terpaksa menghentikan operasinya akibat berbagai faktor yang memperparah situasi. Pertama, derasnya produk tekstil impor yang murah membuat produk lokal kehilangan pangsa pasar. Kedua, penurunan pesanan karena tren belanja konsumen yang berubah pasca pandemi, di mana konsumen lebih banyak beralih ke platform digital, mempengaruhi penjualan langsung dari pabrik-pabrik tekstil. Ketiga, banyak pabrik yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19. Pandemi menyebabkan banyak perusahaan terpaksa menutup operasi sementara, sehingga kehilangan pendapatan dan kesulitan menutup biaya operasional. Beberapa pabrik tekstil terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal guna mengurangi beban keuangan. Hingga pertengahan Juni lalu saja, tercatat lima pabrik tekstil besar di Indonesia sudah tutup dan melakukan PHK besar-besaran. Dikutip dari berbagai sumber, pada awal 2024, beberapa pabrik tekstil besar melakukan PHK massal. Di Jawa Tengah, PT Sai Apparel memecat sekitar 8.000 karyawan, sementara PT Sinar Panca Jaya di Semarang mem-PHK 2.000 karyawannya. Berikutnya PT Bitratex di Semarang juga melakukan PHK terhadap 400 pekerja, sedangkan PT Djohartex di Magelang mem-PHK 300 karyawan. Di Bandung, PT Pulomas juga memutuskan hubungan kerja 100 karyawan. Meski demikian, beberapa perusahaan besar lainnya masih bertahan. PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex), salah satu raksasa tekstil di Indonesia, berhasil menolak permohonan pailit di pengadilan dan masih menjalankan operasionalnya meski menghadapi berbagai tantangan. Namun, masih ada yang lebih parah nasibnya daripada beberapa pabrik tekstil di atas. Bahkan, deretan pabrik ini sudah dinyatakan pailit hingga bangkrut dan tentunya hingga mem-PHK mencapai ratusan karyawan. Berikut tujuh pabrik tekstil di RI yang sudah dinyatakan pailit atau bangkrut. Kebangkrutan yang dialami oleh pabrik-pabrik tekstil di Indonesia menjadi cerminan dari tantangan berat yang dihadapi oleh sektor ini. Transformasi digital dan perubahan pola belanja konsumen menjadi dua faktor penting yang harus diantisipasi oleh industri tekstil agar dapat bertahan di masa depan. Selain itu, langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk lokal juga harus terus diupayakan agar dapat bersaing dengan produk impor. CNBC INDONESIA RESEARCH [email protected]Baca:
3 Raja Tekstil RI, Nomor 1 Hartanya Rp 131,9 TPrabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!
iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">
Previous article:29 2d
Next article:no togel 2d bergambar
Related reading
- ● daia 4d
- ● caption perpisahan
- ● togeljitu
- ● erek erek gambar lengkap
- ● no togel kebakaran rumah
- ● batugoncang
- ● erek hiu
- ● tafsir mimpi maling togel
- ● livescore basket nowgoal
- ● tarian maengket
- ● angka keberuntungan shio monyet
- ● angka kupu kupu togel
- ● erek erek 2d 18
- ● situs nobartv
- ● erek erek ambulance