erek-erek kekasih

erek-erek kekasih,bocoran fajar pakong 888,erek-erek kekasihJakarta, CNN Indonesia--

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim mendapat tawaran posisi calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada DKI Jakarta sebelum mendeklarasikan dukungan pada Anies Baswedan. PKS memasangkan Anies sebagai calon gubernur dengan calon wakil gubernur Mohamad Sohibul Iman.

Juru bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan hal ini sekaligus membantah jika tawaran dari koalisi indonesia maju (KIM) adalah posisi menteri di pemerintahan mendatang.

"Sebenarnya tawaran terkait KIM, bukan terkait masalah menteri. Terkait wagub itu muncul sebelum pasangan AMAN dideklarasikan," kata Kholid di Kantor DPP PKS, Sabtu (10/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebelum tawaran AMAN didekarasikan, tawaran itu sudah muncul. Tapi PKS memilih mendeklarasikan AMAN," ujarnya.

Belakangan PKS mengirim sinyal kuat bakal mengurungkan dukungan untuk Anies. Pasalnya hingga tenggat waktu yang diberikan yakni 4 Agustus, Anies tak kunjung juga mengantongi dukungan dari partai lain. 

Padahal PKS masih butuh tambahan kursi 4 untuk mengusung cagub-cawagub. Parpol lain yang sempat menyuarakan dukungan, NasDem dan PKB, belum juga mengeluarkan surat keputusan dukungan.

Lihat Juga : PKS Fokus Komunikasi dengan KIM soal Pilgub DKI Ketimbang soal Anies

Dua partai ini juga mengirim isyarat akan masuk barisan pendukung Prabowo Subianto.

Kini, PKS memilih untuk lebih fokus untuk menempuh opsi kedua yakni berkomunikasi dengan partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Tapi ketika tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam. Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid di Kantor DPP PKS.

"Sekarang kita mendalami komunikasi di opsi yang kedua. Lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid.

Jika PKS urung mendukung, harapan Anies hanya ada pada PDIP, partai pemegang kursi terbanyak kedua di Jakarta setelah PKS.

Itupun PDIP mesti menggandeng partai lain seperti PKB atau NasDem untuk bisa mencalonkan pasangan cagub-cawagub.