berapa tinggi messi

berapa tinggi messi,aquaslot login,berapa tinggi messiJakarta, CNN Indonesia--

India menjadi sorotan usai dokter magang di Kolkata diperkosa hingga tewas pada pekan lalu.

Para tenaga kesehatan dan warga sipil di India menggelar demo besar-besaran di sejumlah wilayah. Mereka menuntut keadilan bagi korban dan keamanan yang lebih baik bagi nakes.

Imbas protes ini, pengadilan mengeluarkan putusan pembentukan satuan tugas anti-kekerasan bagi nakes di India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biro Catatan Kejahatan Nasional India (NCRB) pada 2022 melaporkan rata-rata hampir 90 pemerkosaan dilaporkan setiap hari di India.

Mereka juga mencatat kasus perkosaan di India terjadi setiap 16 menit sekali, demikian dikutip Times.

Lalu pada 2023, data pemerintah menyebut sebanyak 31.516 kasus perkosaan terjadi di negara Asia selatan ini.

India bahkan mendapat sebutan negara tak ramah bagi perempuan. Lantas, kenapa kasus perkosaan di negara ini kerap terjadi dan sehingga memicu pandangan kasus semacam itu seolah dianggap kasus biasa?

Sekretaris jenderal organisasi lembaga masyarakat yang mengkampanyekan keselamatan perempuan, Persatuan Rakyat Kebebasan Sipil, Kavita Srivastava, mengatakan India tengah menyaksikan fase terburuk dari kekerasan seksual terhadap perempuan.

Dia bahkan menyebut kekerasan terhadap perempuan menjadi kian wajar.

"Dengan semakin meningkatnya impunitas yang dimiliki para pelanggar dan instrumen peradilan yang juga tunduk kepada penguasa politik, pemberantasan pemerkosaan menjadi semakin sulit," kata Srivastava pada Maret, dikutip Deutsche Welle.

Lihat Juga :
Syarat Baru Israel soal Gencatan Senjata Gaza yang Ditolak Hamas

Dia juga menyoroti hukum di India terkait kasus perkosaan.

"Ini adalah India yang baru, yang mana tampak terjadi kehancuran total supremasi hukum, yang secara langsung berdampak ke kaum perempuan," kata Srivastava pada Maret lalu, dikutip Deutsch Welle.

India pernah memperbarui undang-undang soal kekerasan seksual pada 2013.

Dalam aturan tersebut, pemerintah menggandakan hukuman penjara bagi para pemerkosa menjadi 20 tahun, mengkriminalisasi pelaku penguntitan dan voyeurisme, serta menurunkan pelaku yang bisa diadili dari 18 jadi 16 tahun.

Lihat Juga :
Penyebab Warga sampai Tentara Korut Semakin Banyak Membelot ke Korsel

Namun, para aktivis hak perempuan menganggap langkah itu masih belum cukup untuk melindungi perempuan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perempuan Demokratik Seluruh India, Mariam Dhawale, mengatakan pemerintah lembek dalam memberikan hukuman ke pelaku kekerasan seksual.

"Seringkali, penyelidikan kasus pemerkosaan dikacaukan oleh polisi dan bukti-bukti tidak dikumpulkan secara tepat waktu," ujar Dhawale, dikutip ABC 27.

Kasus-kasus kekerasan seksual, kata dia, berlarut-larut tanpa ada hukuman "dan para pelaku bebas."

Selain itu, pengadilan di India juga jarang menjatuhkan putusan bersalah dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan tertahan selama bertahun-tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat hukuman dalam kasus pemerkosaan telah berkisar di bawah 30 persen.

Lihat Juga :
10 Drone Ukraina Serbu Moskow Rusia

Direktur Jagari, NGO yang menangani isu perempuan, Jaya Velankar, juga menilai banyak kasus macet selama bertahun-tahun dalam sistem peradilan.

"Penyelidikan yang buruk dalam kasus pemerkosaan dan pengumpulan bukti yang buruk pada tahap awal juga merupakan faktor yang menyebabkan mereka yang berkuasa dan memiliki koneksi politik lolos tanpa hukuman," ujar Velankar, dikutip dari DW.

(isa/bac)

Previous article:kakek slot88

Next article:erek erek senapan angin 4d