buku mimpi 25

buku mimpi 25,gunung 2d togel,buku mimpi 25

Guru besar Kobe University Prof Akira Sou selaku keynote speakermenerangkan definisi dari fuel injector

Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kuliah tamu bertajuk Recent Technology Development for Marine Engineer Perspective of Fuel Injection and Future Fuels, Jumat (23/8). Gelar wicara ini membahas seputar emisi gas buang yang disebabkan oleh fuel injector.

Membuka pemaparannya, Guru besar Kobe University Prof Akira Sou selaku keynotespeakermenerangkan bahwa fuelinjectormerupakan alat yang bertujuan untuk menyemprotkan bahan bakar yang dibutuhkan di dalam sistem motor pembakaran internal. Selain itu, alat ini juga memiliki peran yang tak kalah penting yaitu sebagai pengontrol suplai bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. 

Pada proses pembakaran, bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar motor harus memiliki tekanan yang tepat. Hal ini dikarenakan ketidaksesuaian tersebut akan menghasilkan emisi gas buang berlebih yang dapat menjadi penghambat dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE). “Fuel injector  berpotensi untuk menghadirkan emisi gas buang berlebih seperti pollutionmatter(PM), nitrogen oksida (NOx), dan karbon dioksida (CO2),” tuturnya. 

Guru besar Kobe University Prof Akira Sou selaku keynote speaker menerangkan konsep kavitasi pada kuliah tamu di Aula BG Munaf Fakultas Teknik Kelautan (FTK) ITS

Untuk menggapai target NZE, professor di bidang marine engineeringini menjelaskan, terdapat dua upaya yang dapat dilakukan. Upaya pertama adalah mengganti bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti hidrogen dan amonia. “Namun, saat ini penggunaan dua senyawa tersebut sebagai bahan bakar masih menjadi angan-angan semata sebab belum adanya teknologi yang siap mengadopsi keduanya,” pungkasnya. 

Dosen asal Negeri Sakura tersebut menegaskan perlu adanya upaya yang dapat diterapkan dengan teknologi saat ini mengingat urgensi untuk mencapai NZE yang begitu besar. Hal tersebut mengantarkan Dosen Faculty of Maritime Sciences Kobe University ini kepada upaya keduanya, yakni penyesuaian fuelinjectorterhadap fenomena kavitasi.

Guru besar Kobe University Prof Akira Sou selaku keynote speaker menjawab salah satu pertanyaan partisipan dalam sesi QnA

Akira menjelaskan bahwa kavitasi merupakan fenomena terciptanya gelembung akibat perubahan tekanan parsial suatu cairan. Sederhananya, fenomena ini menyebabkan suatu zat cair menjadi gelembung yang berpotensi mengikis dinding yang ditabraknya. Pada umumnya, fenomena ini memiliki dampak yang buruk karena membatasi laju aliran dan menyebabkan kerusakan erosi.

Fenomena yang sama juga terjadi di fuel injector. Akira menjelaskan bahwa di dalam alat ini, kavitasi merupakan sebuah fenomena yang terbentuk dan berkembang di sepanjang dinding samping pipa injector. Kavitasi terjadi ketika terdapat perbedaan tekanan pada suatu cairan menyebabkan bahan bakar yang dialirkan menguap sehingga membentuk gelembung.

Lebih detail, Akira menerangkan, fenomena kavitasi ini dapat menginduksi pergerakan udara liar yang besar dan kuat pada pintu keluar pipa sehingga pancaran atom dari bahan bakar menjadi lebih meningkat. Peningkatan pancaran atom tersebut membuat emisi PM menjadi lebih sedikit. “Kavitasi pada fuel injectordapat diprediksi menggunakan cavitation numberyang dimodifikasi sehingga membantu para engineerdalam merancang zero emission engine,” tutupnya. (*)


Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono

Previous article:buku mimpi 2d angka pelarian

Next article:rtp totobeta