oppatoto rtp

oppatoto rtp,starwin 777,oppatoto rtpJakarta, CNN Indonesia--

Para pejuang Hizbullah siap menghadapi invasi darat Israel ke Lebanon. Hal itu disampaikan wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem pada Senin (30/9) dalam pidato publik pertamanya sejak Israel membunuh pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, Jumat (27/9) lalu.

Naim Qassem menegaskan bahwa Israel tidak akan mencapai tujuannya. Menurut dia, Hizbullah bakal meladeni semua kemungkinan yang akan dilakukan Israel kala menyerang Lebanon.

"Kami akan menghadapi kemungkinan apa pun dan kami siap jika Israel memutuskan untuk masuk melalui darat dan pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat," kata Qassem dalam sebuah pidato dari lokasi yang dirahasiakan, seperti dilansir The New Arab, Senin (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan saat Israel melanjutkan serangan udara dengan menargetkan Beirut dan tempat lain di Lebanon. Gelombang serangan Israel selama dua pekan telah melenyapkan beberapa komandan Hizbullah, tetapi juga menewaskan sekiktar 1.000 warga Lebanon.

Menurut pemerintah Lebanon, agresi Israel ke negaranya juga memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka. Kerugian tersebut merupakan yang terberat bagi Hizbullah sejak Garda Revolusi Iran membentuk kelompok tersebut pada tahun 1982 untuk melawan invasi Israel ke Lebanon.

Nasrallah telah membangun Hizbullah menjadi kekuatan militer dan politik Lebanon yang paling kuat, dengan pengaruh yang luas di Timur Tengah. Sekarang mereka menghadapi tantangan untuk mengganti seorang pemimpin yang menjulang tinggi yang merupakan pahlawan bagi para pendukungnya karena ia menentang Israel meskipun Barat mencapnya sebagai dalang teroris.

"Kami akan memilih seorang sekretaris jenderal untuk partai tersebut pada kesempatan paling awal, dan kami akan mengisi kepemimpinan dan posisi secara permanen," kata Qassem.

Qassem mengatakan para pejuang Hizbullah terus menembakkan roket sejauh 150 km (93 mil) ke wilayah Israel dan siap menghadapi kemungkinan serangan darat Israel.

"Apa yang kami lakukan adalah hal yang paling minimum. Kami tahu bahwa pertempuran itu mungkin akan berlangsung lama," katanya. "Kami akan menang seperti kami menang dalam pembebasan tahun 2006 dalam menghadapi musuh Israel," imbuh Qassem, mengacu pada konflik besar terakhir antara kedua musuh tersebut.

Kemungkinan langkah Israel berikutnya adalah mengirim pasukan darat dan tank melintasi perbatasan ada di benak banyak orang dan Israel belum memberikan indikasi akan mengendalikan militer paling kuat dan berteknologi maju di wilayah tersebut.

Israel mengatakan akan melakukan apa pun untuk mengembalikan warganya ke komunitas yang dievakuasi di perbatasan utara dengan selamat. Israel tidak mengesampingkan kemungkinan invasi darat dan pasukannya telah berlatih untuk itu.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan korps lapis baja di dekat perbatasan Lebanon pada hari Senin (30/9): "Pelenyapan Nasrallah merupakan langkah penting tetapi itu bukanlah akhir, untuk mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka, kami akan mengaktifkan semua kemampuan kami, termasuk Anda."

Menurut media Israel Walla, tentara Israel sedang menyelesaikan persiapan untuk meluncurkan serangan darat ke Lebanon, dengan militer berusaha memanfaatkan penghancuran komando pusat Hizbullah dalam serangan udara beberapa minggu sebelumnya.

Laporan Wall Street Journal, Senin (30/9), di tengah persiapan ini, bagaimanapun, pasukan khusus Israel telah melakukan serangan skala kecil ke Lebanon selatan sebagai bagian dari pengumpulan intelijen sebelum invasi darat.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan pada Senin (30/9) bahwa pemerintahnya siap untuk sepenuhnya menerapkan resolusi PBB yang bertujuan untuk mengakhiri kehadiran kelompok bersenjata Hizbullah di selatan Sungai Litani, sebagai bagian dari perjanjian untuk menghentikan perang dengan Israel.