kamis olxtoto

kamis olxtoto,item change tersakit 2023,kamis olxtotoJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas imbas serangan drone di kediamannya di Teheran, Rabu (31/7) dini hari.

Insiden ini terjadi di saat Haniyeh tengah berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian yang digelar pada Selasa (30/7).

Lihat Juga :
Kata-kata Netanyahu Usai Pemimpin Hamas dan Komandan Hizbullah Dibunuh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan Haniyeh ini pun menimbulkan pertanyaan mengenai siapa calon pengganti Haniyeh untuk operasional politik dan diplomatik Hamas selanjutnya.

Lihat Juga :
Sesumbar Jenderal Israel Usai Bos Hamas dan Komandan Hizbullah Tewas

Haniyeh menjabat sebagai pemimpin operasi politik Hamas di Qatar. Ia terlibat dalam segala hubungan diplomatik dengan kekuatan-kekuatan lain di Timur Tengah.

Salah satu tugas Haniyeh yang paling santer yaitu memimpin negosiasi Hamas mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Pilihan Redaksi
  • AS Berdalih Tak Terlibat soal Bos Hamas Tewas Dibom Israel: Tak Tahu
  • Israel usai Dituduh Dalang Pembunuhan Bos Hamas: No Comment
  • RI Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Peran Haniyeh dari markasnya di Doha ini sangat penting karena hingga kini negosiasi gencatan senjata masih terus berlangsung di tengah kondisi Gaza yang kian parah. Pembunuhan Haniyeh pun membuat Qatar tak habis pikir lantaran gencatan senjata tentu akan semakin sulit tercapai imbas masalah ini.

Qatar adalah mediator negosiasi gencatan senjata di Gaza bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pun sangsi bahwa negosiasi ini bisa berhasil.

"Pembunuhan politik dan berlanjutnya penargetan terhadap warga sipil di Gaza sementara perundingan terus berlanjut membuat kita bertanya, bagaimana mediasi bisa berhasil ketika satu pihak membunuh negosiator di pihak lain?" kata Al Thani, seperti dikutip Reuters.

Lantas, siapa yang akan menggantikan Haniyeh dalam tugasnya ini?

Baca di halaman berikutnya >>>>

Siapa kandidat pengganti Ismail Haniyeh?

Pemimpin politik Hamas berikutnya kemungkinan besar adalah seorang tokoh yang tinggal di luar Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sebab, jabatan tersebut mengharuskan pemimpin melakukan perjalanan demi menjalin hubungan politik dan diplomatik.

Dilansir dari New York Times, mantan pemimpin biro politik Hamas, Khaled Meshal, kemungkinan akan menjadi calon pengganti Haniyeh.

Lihat Juga :
Daftar 4 Pemimpin di Palestina yang Tewas di Tangan Israel

Meshal telah lama menetap di Doha dan sering duduk di samping Haniyeh dalam pertemuan dengan para menteri dan pejabat tinggi.

"Dia bisa mengumpulkan lebih banyak suara bulat di Hamas daripada siapa pun," kata Azzam Tamimi, seorang penulis buku tentang Hamas.

Meshal menjabat sebagai ketua biro politik Hamas sejak 1996 hingga 2017. Sepak terjang pria 68 tahun tersebut tentu tak perlu diragukan.

Selain Meshal, dua pejabat senior Hamas di Doha yakni Mousa Abu Marzouk dan Khalil al-Hayya juga disebut-sebit bakal masuk dalam bursa calon pengganti Haniyeh.

Lihat Juga :
Iran Syok Berat usai Rudal Israel Tembus Teheran Tewaskan Bos Hamas

Mousa Abu Marzouk adalah anggota senior Hamas. Ia pernah menjabat wakil ketua biro politik Hamas pada 1997-2014.

Sementara itu, Khalil al-Hayya merupakan anggota Dewan Legislatif Palestina yang mewakili Kota Gaza sejak diangkat pada 25 Januari 2006 silam.

Menurut Tamimi, pemilihan pemimpin politik Hamas berikutnya kemungkinan akan dilakukan lewat Dewan Syura Hamas.

Previous article:ambulance togel

Next article:bonusqq pkv