topboss domino
-
2024-10-08 18:10:55 Source:topboss domino
Browse(4)
topboss domino,bmw4d top,topboss domino [:id]BANDUNG, suaramerdeka.com– Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Bio Farma, Sugeng Raharso menilai pemberian vaksin human papilloma virus (HPV) memang sudah seharusnya dipertimbangkan untuk diberikan mengingat urgensinya. Penilaian itu tak semata mengacu kepada kasus yang menimpa seorang pesohor yang menderita kanker serviks yang berujung dengan kematiannya belum lama ini. “Ini semata-mata pertimbangan bahwa langkah mencegah itu lebih baik karena kalau sudah mutasi itu akan jadi sulit,” tandasnya di Bandung, kemarin. Menurut dia, pemberian vaksin secara massif terhadap anak-anak antara usia 9-13 tahun di Indonesia masih terkendala anggaran. Karenanya, program imunisasi HPV itu belum dapat dilakukan di semua wilayah. Lain halnya, program tersebut digulirkan secara menyeluruh, Sugeng Raharso menyebut bahwa kemungkinan persoalan biaya dapat ditekan seiring jumlah kebutuhan yang besar. Berdasarkan pengamatannya, baru sejumlah daerah yang sudah melakukan program imunisasi HPV. Salah satunya pada lingkup siswi sekolah dasar di DKI Jakarta. Vaksin tersebut diberikan kepada anak kelas 5 dan 6. Pemberian vaksin itu merujuk hasil riset klinik yang menunjukan bahwa anak pada usia sembilan hingga 13 tahun adalah jangka usia yang paling baik untuk diberikan vaksin HPV. Dengan dua kali dosis vaksin HPV akan lebih efektif memperkuat daya tahan tubuh anak supaya dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks atau leher rahim yang belakangan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi perempuan Indonesia. Sumber : www.suaramerdeka.com http://article.isentia.asia/viewarticles/default.aspx?acc=/h1KJT5BEjk=&app=KRJC/ilOPME=&file=CnDyBofLYDpdx3pBGxMo+zb3AeBmKjbkzcoGhv7EB4SY/M26AcDGSQ== [:en]BANDUNG, suaramerdeka.com– Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Bio Farma, Sugeng Raharso menilai pemberian vaksin human papilloma virus (HPV) memang sudah seharusnya dipertimbangkan untuk diberikan mengingat urgensinya. Penilaian itu tak semata mengacu kepada kasus yang menimpa seorang pesohor yang menderita kanker serviks yang berujung dengan kematiannya belum lama ini. “Ini semata-mata pertimbangan bahwa langkah mencegah itu lebih baik karena kalau sudah mutasi itu akan jadi sulit,” tandasnya di Bandung, kemarin. Menurut dia, pemberian vaksin secara massif terhadap anak-anak antara usia 9-13 tahun di Indonesia masih terkendala anggaran. Karenanya, program imunisasi HPV itu belum dapat dilakukan di semua wilayah. Lain halnya, program tersebut digulirkan secara menyeluruh, Sugeng Raharso menyebut bahwa kemungkinan persoalan biaya dapat ditekan seiring jumlah kebutuhan yang besar. Berdasarkan pengamatannya, baru sejumlah daerah yang sudah melakukan program imunisasi HPV. Salah satunya pada lingkup siswi sekolah dasar di DKI Jakarta. Vaksin tersebut diberikan kepada anak kelas 5 dan 6. Pemberian vaksin itu merujuk hasil riset klinik yang menunjukan bahwa anak pada usia sembilan hingga 13 tahun adalah jangka usia yang paling baik untuk diberikan vaksin HPV. Dengan dua kali dosis vaksin HPV akan lebih efektif memperkuat daya tahan tubuh anak supaya dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks atau leher rahim yang belakangan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi perempuan Indonesia. Sumber : www.suaramerdeka.com http://article.isentia.asia/viewarticles/default.aspx?acc=/h1KJT5BEjk=&app=KRJC/ilOPME=&file=CnDyBofLYDpdx3pBGxMo+zb3AeBmKjbkzcoGhv7EB4SY/M26AcDGSQ==[:]
(Setiady Dwi/CN41/SMNetwork)
(Setiady Dwi/CN41/SMNetwork)
Previous article:lalat togel 4d
Next article:prediksi mata elang
Related reading
- ● rtp lunar 778
- ● buku mimpi no 42
- ● togelbarat link alternatif
- ● a1togel login
- ● grafik sgp 2023
- ● daytrans jatiwaringin
- ● buku mimpi 2d uang kertas
- ● garuda368
- ● rtp akar toto hari ini
- ● sumatera bet togel
- ● pertandingan liga primer mesir
- ● naga303 login mobile
- ● erek erek mobil truk terbalik
- ● skuad chelsea 2023
- ● adm4d slot