tinggi marselino ferdinan

tinggi marselino ferdinan,erek34,tinggi marselino ferdinanJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan Kabinet Perangmenyusul pengunduran diri pemimpin oposisi Benny Gantz.

Kabar itu diungkap seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya kepada CNN.

Menurut pejabat tersebut, pengambilan keputusan mengenai konflik di Jalur Gaza akan dikembalikan kepada kabinet keamanan utama pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel
  • Pertempuran di Gaza Lanjut Meski Militer Israel Umumkan Setop Serangan
  • Ribuan Massa Geruduk Rumah Netanyahu, Picu Bentrokan

Kabinet Perang berisi lima anggota, yakni Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, pemimpin oposisi Benny Gantz, serta dua pengamat Ron Dermer dan Gadi Eisenkot.

Saat awal dibentuk, Netanyahu mengatakan, kabinet perang akan memainkan peran kunci dalam menentukan kapan Israel memulai invasi darat ke Gaza, demikian dikutip dari The New York Times.

Dikutip dari Deutsche Welle, kabinet perang dibentuk sebagai tanggapan atas serangan kelompok milisi Hamas.

Setelah serangan tersebut, Kabinet Keamanan Israel secara resmi menempatkan negara itu dalam keadaan perang. Karenanya, 'aktivitas militer yang signifikan' diizinkan untuk menanggapi segala macam ancaman.

Menurut peneliti dari Institut Urusan Internasional dan Keamanan Jerman Peter Lintl, Kabinet Perang dibentuk karena kabinet reguler Israel sangat pro-pemerintah. Kabinet Perang pun dianggap lebih seimbang bagi seluruh pihak di Israel.

Israeli soldiers walk during their ground operation against Palestinian Islamist group Hamas at a location given as Khan Younis, Gaza Strip in this handout image released December 24, 2023. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTYIlustrasi. Kabinet Perang Israel dibentuk setelah serangan Hamas ke Negeri Zionis tersebut pada awal Oktober 2023. (REUTERS/IDF)

Sebelum serangan Hamas dan pembentukan Kabinet Perang, pemerintahan Netanyahu sendiri tengah berada di ujung tanduk imbas rencana reformasi peradilannya. Oleh sebab itu, merangkul semua pihak, termasuk oposisi, menjadi jalan pintas untuk meredakan situasi panas di negara itu.

"Kontroversi seputar reformasi peradilannya telah membuat Netanyahu kehilangan banyak dukungan," kata Lintl.

"Serangan teror Hamas pada tanggal 7 Oktober hanya meningkatkan tekanan terhadapnya," lanjutnya.

Seiring dengan itu, Kabinet Perang punya lebih banyak legitimasi untuk membuat keputusan politik dan militer yang lebih luas mengenai operasi di Jalur Gaza.

Pada 9 Juni lalu, Gantz akhirnya memutuskan keluar dari Kabinet Perang Zionis. Ia kecewa karena Netanyahu tak menyetujui rencana pascaperang di Gaza.

Tak lama setelahnya, Gadi Eisenkot menyusul langkah Gantz hengkang dari kabinet. Kabinet darurat itu pun menyisakan Netanyahu, Gallant, Ron Dermer, dan Aryeh Deri sebelum akhirnya dibubarkan.

(blq/asr)

Previous article:kelasmen liga 1 2023

Next article:unogoal goaloo