lgo99play

  • 2024-10-08 00:17:40 Source:lgo99play

    Browse(4)

lgo99play,sugi88,lgo99playJakarta, CNN Indonesia--

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCAJahja Setiaatmadja menilai setidaknya ada tiga faktor penyebab menurunnya daya beli masyarakat.

Pertama,menurut Jahja, maraknya judi online(judol) yang membuat masyarakat kehilangan banyak uang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Bos BCA Tegaskan Bakal Groundbreaking di IKN 12 Agustus 2024

Fenomena tersebut pun dikenal sebagai bakar uang dari e-commerce agar belanja bergairah.

"Ini masuk dan bakar duit, tahun 2022 dibakar Rp80 triliun yang menikmati middle class, tapi banyak lower class dapat income, ada daya beli subsidi indirectly," tutur Jahja.

Namun, saat ini diskon tersebut sudah mulai berkurang. Imbasnya, masyarakat harus berbelanja online dengan biaya lebih tinggi. Karenanya, daya beli pun menurun.

Ketiga,berkurangnya jumlah pinjaman online (pinjol) ilegal. Jahja menuturkan pada saat covid-19 melanda, keberadaan pinjol ilegal marak di Indonesia.

Lihat Juga :
ANALISISMenguak Biang Kerok Harga Tiket Pesawat RI Termahal Kedua di Dunia

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang meminjam uang. Jahja mencontohkan ada satu orang yang bisa meminjam dana pada 20 pinjol sekaligus.

Hal itu terjadi lantaran ia gali lobang tutup lobang. Dengan kata lain, saat ia tidak bisa membayar hutang di satu pinjol, iaakan meminjam ke pinjol lain untuk membayar tagihan.

Di sisi lain, ini memang merugikan masyarakat. Kendati, secara tidak langsung daya beli cuku kuat.

Namun, saat ini pinjol ilegal sudah diberantas oleh Otorita Jasa Keuangan (OJK). Oleh karena itu, daya beli juga cukup terkikis.

Lihat Juga :
Mencoba Menghitung Biaya HUT RI yang Melonjak Imbas Upacara di IKN

Penurunan daya beli tengah terjadi di Tanah Air. Ada beberapa faktor yang mendukung, pertama deflasi yang tercatat tiga bulan berturut-turut. Kedua, menurunnya kinerja industri manufaktur sehingga PMI Manufaktur masuk ke zona kontraksi.

Ketiga, terjadi banyak PHK akibat melemahnya permintaan sehingga produksi tertahan dan ekspor menurun.

Data Mandiri Spending Index menunjukkan tabungan konsumen menengah dengan nilai Rp1 juta hingga Rp10 juta, turun dari kisaran 100 pada Januari 2023 menjadi 96,6 pada Mei 2024.

Fenomena makan tabungan paling dalam terjadi pada April 2024, yakni di level sekitar 90-an.

Berdasarkan data bank pelat merah itu, indeks daya beli kelas menengah turun dari level 130-an pada Januari 2023 menjadi 122,7 pada Mei 2024.

Tanda-tanda pelemahan daya beli terlihat dari deflasi yang selama tiga bulan terakhir. Tercatat, deflasi Mei -0,03 persen (yoy), -0,08 persen pada Juni dan -0,18 persen pada Juli.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/sfr)

Previous article:laba 33 slot

Next article:data sydney pools 2022