angka naik cambodia

angka naik cambodia,erek erek trenggiling 2d,angka naik cambodiaJakarta, CNN Indonesia--

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta telah didaftarkan ke KPUD selama pendaftaran dibuka pada 27-29 Agustus 2024.

Mereka yang didaftarkan yaitu Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

Pramono-Rano diusung PDIP, RK-Suswono diusung koalisi besar Koalisi Maju Indonesia (KIM) Plus, dan Dharma Pongrekun-Kun adalah paslon dari jalur independen atau perseorangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies sempat mengantongi dukungan dari PKS. Ia diduetkan dengan eks Presiden PKS Sohibul Iman. Namun, PKS balik badan dan gabung ke gerbong KIM.

NasDem dan PKB yang sempat menyatakan dukungan secara lisan untuk Anies juga berbalik arah ikut mengusung RK-Suswono.

Belakangan, setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melonggarkan ambang batas pencalonan kepala daerah, PDIP dikabarkan bakal mengusung Anies dan Rano Karno di Jakarta. Namun, rencana itu gagal.

Analis komunikasi politik Hendri Satrio berpendapat pertarungan di Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung sengit meskipun tanpa kehadiran Anies.

Ia berpandangan PDIP mengambil keputusan yang sangat berani dengan mencalonkan Pramono-Rano. Apalagi, mereka juga mengusung paslon sendirian tanpa berkoalisi.

Pria yang akrab disapa Hensat itu menyebut figur Rano juga cukup relevan dengan masyarakat Betawi karena perannya sebagai 'Si Doel' dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'.

"Walau tanpa Anies, Pilkada Jakarta tetap akan menjadi Pilkada yang seru, karena PDIP walau tanpa berkoalisi dengan partai lain, mereka memiliki sosok Rano Karno yang lama dikenal sebagai anak Betawi asli berkat perannya sebagai Si Doel," kata Hensat kepada CNNIndonesia.com,Jumat (30/8).

Lihat Juga :
RK Beber Alasan Kembali Pakai Singkatan RIDO untuk Pilgub Jakarta

Pramono dinilai bisa diterima oleh seluruh pihak. Hensat menyebut Pramono memiliki tingkat akseptabilitas yang tinggi, bahkan di kubu yang berseberangan dengan PDIP.

"Sedangkan Pramono Anung dikenal sebagai politisi yang bisa diterima oleh pihak manapun termasuk oleh Jokowi, Prabowo, maupun partai politik lainnya," ucap dia.

Namun, ia menyatakan duet RK-Suswono yang diusung KIM Plus juga tak bisa dianggap remeh. Hensat berpendapat mereka memiliki keunikan tersendiri.

Latar belakang RK sebagai arsitek dan pengalamannya sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat membuatnya paham sektor tata kota.

"RK juga mempunyai modal yang tinggi khususnya di pemilih dari kalangan menengah atas, sehingga cukup banyak yang menantikan inovasi apa yang akan dia hadirkan untuk terus membenahi Jakarta" ujarnya.

Sementara itu, Suswono memang tak setenar RK ataupun Rano. Namun, Hensat menyebut Suswono merupakan representasi militansi mesin politik PKS. Suswono juga bisa diterima berbagai kalangan.

"Dan ini yang akan diandalkan oleh KIM Plus di Pilkada Jakarta," ucapnya.

Lihat Juga :
PDIP Resmi Usung Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja di Pilgub Jabar 2024

Hensat juga menyebut sengitnya Pilkada Jakarta ini juga karena dua partai dengan kader dan simpatisan yang militan akan berhadapan, yakni PDIP dan PKS. Ia mengatakan kedua partai itu memiliki basis yang mengakar di akar rumput Jakarta.

"PDIP dan PKS adalah dua partai pemenang di Jakarta sejak 2004. PKS menang di 2004, 2009, 2024 dan PDI-P di tahun 2014 dan 2019", ujar dia.

Antiklimaks calon PDIP

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpendapat konstelasi politik terkini cukup mengunggulkan RK-Suswono.

Ia mengatakan keputusan PDIP mengusung Pramono-Rano justru memberikan kejutan yang antiklimaks. Selain itu, Dharma-Kun juga dinilai belum memiliki elektabilitas yang mumpuni.

"Kita berharap nama-nama mentereng, Anies, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) yang maju, malah Mas Pram," kata Agung kepada CNNIndonesia.com.

Agung berpendapat ceruk suara RK-Suswono saling melengkapi, sedangkan Pramono-Rano memiliki irisan pemilih yang sama, yaitu pemilih nasionalis.

Lihat Juga :
Dharma-Kun Rencanakan Program Warga Jakarta Aman Tak Terintimidasi

Ia pun berpendapat hal itu membuat PDIP bakal membutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan ceruk suara lain.

"Jadi untuk merambah ke captive market PKS yang selama ini jadi representasi populasi Jakarta, islam perkotaan itu butuh usaha," ujar dia.

Terlebih, menurutnya akar rumput Islam perkotaan yang menjadi basis massa PKS juga terkenal militan.

Dengan begitu, ia berpendapat PDIP dan Dharma-Kun pun akan memaksimalkan perolehan suara dari pemilih rasional di Jakarta.

Agung mengatakan pemilih rasional itu sangat cair dan berpotensi diperebutkan oleh tiga pasangan calon.

Ia menyebut pemilih rasional ini akan memberikan insentif suara yang besar bagi paslon yang mampu menjawab berbagai persoalan yang berkecamuk di Jakarta.

"Pemilih rasional jadi mereka main di program, inovasi kebijakan. Nah, itu bisa mereka sentuh," ucapnya.

(mnf/tsa)

Previous article:patihtoto login

Next article:prediksi hk hari ini angka keramat