rtp bom29toto

rtp bom29toto,live.7msport,rtp bom29toto

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga minyak mentah dunia kompak mencatatkan lonjakan dalam sepekan. Keputusan The Federal Reverse (The Fed) dalam memangkas suku bunga hingga meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah, mendorong penguatan minyak WTI maupun Brent dalam sepekan.

Pada perdagangan Jumat (20/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka tercatat menguat 0,04% di level US$71,92 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent naik 0,52% di level US$74,49 per barel.

Dalam sepekan, harga minyak mentah WTI berjangka melesat 4,76% dan minyak mentah Brent melejit 4,02%.

Baca:
Panas Perang Arab! Israel Bombardir Beirut-Tewaskan Wanita & Anak-Anak

Harga minyak mentah dunia kompak mencatatkan lonjakan signifikan dalam sepekan, didukung oleh pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, penurunan pasokan minyak, hingga meningkatknya ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Pemotongan suku bunga biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan energi, tetapi beberapa analis khawatir tentang kelemahan di pasar tenaga kerja AS.

"Pemotongan suku bunga AS telah mendukung sentimen risiko, melemahkan dolar, dan mendukung minyak mentah pada sepekan ini," ujar Giovanni Staunovo, seorang analis di UBS.

"Namun, butuh waktu hingga pemotongan suku bunga dapat mendukung aktivitas ekonomi dan pertumbuhan permintaan minyak," tambahnya.

The Fed memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir tahun ini, penurunan sebesar satu persen poin tahun depan, dan penurunan setengah persen poin pada tahun 2026.

"Keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga dan dampak dari Badai Francine adalah dua hal yang menopang pasar minyak saat ini," ujar Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics.

"Pemikiran tentang penurunan 50 hingga 75 basis poin lainnya membuat pasar berharap akan adanya stabilitas ekonomi," tambahnya.

Baca:
Bukan Rp10.000 per Liter, Segini Harga Asli BBM Pertalite

Sekitar 6% produksi minyak mentah dan 10% produksi gas alam di Teluk Meksiko AS terhenti setelah Badai Francine, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS pada hari Kamis dalam pembaruan terakhirnya tentang badai tersebut.

Dukungan tambahan untuk harga minyak datang dari penurunan persediaan minyak mentah AS ke level terendah dalam satu tahun minggu lalu.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak, semakin mendorong pasar minyak. Israel mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah dan tokoh senior lainnya dalam gerakan Lebanon dalam serangan udara di Beirut karena kekhawatiran akan perang yang lebih luas meningkat.

Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza tetap realistis.

Kemudian kabar dari China, produksi kilang melambat selama lima bulan berturut-turut pada periode Agustus dan pertumbuhan produksi industri mencapai titik terendah dalam lima bulan.

China juga mengeluarkan kuota ekspor bahan bakar ketiga dan kemungkinan terakhirnya untuk tahun ini, menjaga volume tetap sesuai dengan level tahun 2023.

"Langkah ini menunjukkan bahwa margin kilang minyak terlalu lemah untuk membenarkan peningkatan aktivitas," menurut catatan Analis StoneX Alex Hodes pada hari Jumat.

Sementara itu, kilang minyak di Asia, Eropa, dan AS menghadapi penurunan profitabilitas ke posisi terendah dalam beberapa tahun.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Previous article:angka mimpi dipatok ular

Next article:jasa pasang kanopi baja ringan