harga shower merk toto

harga shower merk toto,live chat jayatogel,harga shower merk totoJakarta, CNN Indonesia--

Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman atauSritex tengah menghadapi tumpukan utang. Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, total liabilitas perusahaan tercatat US$1,54 miliar atau Rp24,3 triliun (kurs Rp15.820 per dolar AS).

Utang Sritex tersebut terbagi atas jangka pendek sebesar US$106,41 juta dan jangka panjang US$1,44 miliar. Utang didominasi oleh utang bank dan obligasi.

Jumlah utang Sritex lebih besar dari aset. Total aset perusahaan tercatat hanya US$653,51 juta atau sekitar Rp10,33 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketentuan delisting ditetapkan jika saham perusahaan telah diberhentikan sementara (suspensi) selama 24 bulan dan saham mengalami kondisi yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masa suspensi saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Perseroan) telah mencapai 30 bulan pada tanggal 18 November 2023," bunyi pengumuman BEI.

Saham emiten berkode SRIL itu awalnya disuspensi sejak 18 Mei 2021 karena penundaan pembayaran pokok dan bunga medium term note (MTN) Sritex tahap III 2018 ke-6 (USD-SRIL01X3MF). Suspensi kemudian diperpanjang sampai 18 Mei 2023 atau menjadi 24 bulan.

Head of Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan utang bank Sritex naik signifikan pasca covid-19, di mana terjadi lonjakan mencapai 249 persen (yoy) menjadi US$992 juta pada 2021. 

Lihat Juga :
Penyewa Kapal Kargo Penabrak Jembatan Baltimore AS Buka Suara

Kondisi diperparah dengan pelemahan rupiah yang semakin menekan biaya utang terlebih yang berdenominasi dolar AS.

Bahkan hingga September 2023, katanya, nilai ekuitas SRIL sudah minus US$896 juta.

"Ini mengindikasikan modal emiten tergerus juga dari kerugian operasional perusahaan," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia menambahkan per 27 Maret ini, suspensi saham SRIL sudah melebihi batas 24 bulan terakhir sehingga potensi terjadinya delisting akan semakin besar. Pada akhirnya, katanya, jika terjadi putusan pailit maka investor SRIL akan menanggung kerugian yang lebih besar.

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kenaikan utang Sritex tidak terlepas dari dampak covid-19 di mana permintaan tekstil global meningkat.

"Tentunya ini mempengaruhi suspensi hingga wacana delisting yang memang harus dihadapi. Tapi setidaknya minimum suspensi karena
ini upaya melindungi investor dari semakin menurunnya harga saham sendiri," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)

Previous article:buku mimpi badak

Next article:tabel mimpi 2023