tafsir mimpi 81

tafsir mimpi 81,tabel keluaran sdy,tafsir mimpi 81Jakarta, CNN Indonesia--

Masyarakat golongan kelas menengahIndonesia turun beberapa tahun belakangan ini.

Data Susenas BPS yang diolah Bank Mandiri dalam Daily Economic and Market (Juli 2024) jumlah kelas menengah Indonesia hanya 17,44 dari total struktur penduduk Indonesia di 2023. Jumlah ini merosot dibandingkan 2019 yang masih 21,45 persen

Ekonom mengungkap ini bisa menjadi indikasi awal bahwa ekonomi Indonesia akan dilanda krisis. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mencatat kelas menengah memang punya peran besar untuk perekonomian Indonesia.

Peran penting salah satunya bisa dilihat dari besarnya topangan yang mereka berikan terhadap pendapatan pajak negara. 

"Kelas menengah memegang peran yang sangat penting bagi penerimaan negara, menyumbang 50,7 persen dari penerimaan pajak," tulis mereka dalam Indonesia Economic Outlook Kuartal III 2024 yang mereka rilis baru-baru ini.

LPEM UI menegaskan kontribusi sebesar itu sangat penting untuk Indonesia. Sumbangsih kelas menengah bisa untuk mendanai program pembangun publik, termasuk investasi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

Oleh karena itu, mereka menegaskan pentingnya menjaga daya beli masyarakat yang ada di kelompok ini.

LPEM UI membandingkan dengan data 2022, di mana rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 9,1 persen. Ini relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

"Ini menekankan pentingnya kontribusi pajak yang kuat dari kelompok-kelompok ini (kelas menengah) untuk memperkuat keuangan publik," tegas LPEM UI.

"Jika daya beli mereka menurun, kontribusi pajak mereka mungkin berkurang yang berpotensi memperburuk rasio pajak terhadap PDB yang sudah rendah," imbuhnya.

Pada akhirnya, kemampuan pemerintah untuk menyediakan layanan kepada masyarakat bakal terganggu. Begitu pula dengan upaya membiayai proyek pembangunan.

Lembaga ini mengadopsi pengertian kelas menengah dari Bank Dunia.

[Gambas:Video CNN]

Kelompok ini digambarkan sebagai individu yang menikmati keamanan ekonomi dan bebas dari kekhawatiran akan kemiskinan. Sebagai konsekuensinya mereka harus mengalokasikan pendapatan untuk konsumsi yang bersifat diskresi, bukan memenuhi kebutuhan hidup.

Kelas menengah di Indonesia pada 2023 lalu mencapai 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total populasi. Kelompok ini sempat naik dari 39 juta jiwa menjadi 60 juta orang pada 2014 hingga 2018.

Sayang, jumlah penduduk yang sangat membantu perekonomian Indonesia itu anjlok terus. Tergerusnya kelas menengah marak terjadi di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Sejak saat itu (2018-2023), penduduk kelas menengah mengalami penurunan hingga lebih dari 8,5 juta jiwa," tutup riset tersebut.

Lihat Juga :
3 Biang Kerok Daya Beli Orang Indonesia Melemah Versi Bos BCA
(skt/agt)

Previous article:akun mitra higgs domino

Next article:sky77 alternatif