mimpi ban motor pecah togel

mimpi ban motor pecah togel,liga germany,mimpi ban motor pecah togel

KOTA, Jawa Pos Radar Madiun– Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami anak-anak. Ditandai frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari dan tinja lebih encer dari biasanya. Di dunia medis, terdapat dua jenis diare. ‘’Yaitu, disebabkan infeksi dan noninfeksi,’’ kata dr Dwi Indah Cahyani, dokter spesialis anak RSUD Kota Madiun, Minggu (26/12).


Cahyani menyebut, diare akibat infeksi disebabkan virus, bakteri, dan parasit. Sedangkan noninfeksi misalnya keracunan makanan. ‘’Biasanya menyerang anak usia 6 bulan-2 tahun. Tapi, di luar kelompok umur itu masih bisa terjadi,'' ujarnya.


Menurut dia, bayi rentan mengalami diare lantaran antibodi dari ibu mulai turun. Pun, sembarangan memasukkan sesuatu ke mulut, baik makanan maupun mainan. Sedangkan deteksi dininya bisa dilihat dari frekuensi BAB dalam sehari dan bentuk fesesnya.


Cahyani mengatakan, diare yang menyerang anak dapat memicu komplikasi jangka pendek maupun panjang. Pada jangka pendek, misalnya anak rentan mengalami dehidrasi dan dapat berujung shock. ''Apalagi kalau diarenya profus. Ada panas dan muntah,'' paparnya.


Lantas, bagaimana penanganannya? Cahyani menyebut istilah ozana. Yakni, pemberian larutan oralit satu saset. Seusai BAB diganti cairan 10 cc per kilogram berat badan untuk mencegah dehidrasi. Selanjutnya, zink untuk mengembalikan epitel usus yang luka akibat diare.


Kemudian, pemberian ASI karena memiliki kemampuan memproteksi anak dari diare. Selanjutnya, nasihat kepada ibu untuk memberi cairan dan membawa ke layanan kesehatan jika terdapat indikasi mengkhawatirkan. ''Jika mengalami dehidrasi, muntah, tak mau minum, panas tinggi disertai kejang, feses berdarah, segera bawa ke fasilitas kesehatan,'' pungkasnya. (irs/c1/isd)